Primadonabayan's Blog

primadonabayan merupakan blog berita khususnya seputar Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tengga Barat dari Radio Primadona FM

M. Ramdhani Hidayat: Kecil, Mungil Dan Lincah

Ramdhani  011

M. Ramdhani Hidayat nama yang diberikan kedua orang tuaku adalah Muhammad Ramdhani Hidayat. Aku lahir pada hari kamis, 20 September 2007 bertepatan dengan tanggal 8 Ramadhan 1427 Hijriyah pada pukul 09.00 wita.

Walaupun tubuhku kecil dan mungil, tapi aku anak yang lincah, dan baru bisa ngomong. Tapi aku enggak suka pake baju, karena panas, hi…. Aku paling takut dengan air dan senang ama tanah. Makanya setiap aku dimadikan ama bapak dan ibuku aku selalu menangis.

Tapi kalau usah selesai mandi aku kadang-kadang ketawa, karena seringkali kalau aku nangis dikatakan azan ama orang-orang sekitarku. Barangkali karena suaraku cukup nyaring kalau nangis.

Lalu kalau anda mau kenal ama aku kirim aja komenter di blog milikku yaitu primadonabayan.wordpress.com pasti aku seneng. Alamatku di Jln. Pariwisata 04 Ancak Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Email : ariprimadona@yahoo.com atau ariprimadona@gmail.com.

November 11, 2009 Posted by | Propil | Tinggalkan komentar

Menelusuri Mitos Bibi Cili Dan Patung Budha di Bayan

Mitos keberadaan Bibi Cili atau yang dikenal dengan ‘Cilinaya’ hampir ada di setiap daerah di Pulau Lombok, seperti Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat maupun di kabupaten termuda yaitu Lombok Utara, sehingga makamnya terdapat di beberapa tempat di Pulau Seribu masjid ini.

Dari mitos tersebut, wartawan Suara Komunitas menelusuri nilai sejarah yang terurai dengan mengambil teori Koentjaraningrat mitologi dan cerita-cerita rakyat yang dapat memberi indikasi fakta sejarah dari suatu suku bangsa. Dari tiori tersebut kami telusuri  fakta sejarah yang ditemukan di Bayan yaitu Patung Budha.

Patung Buda perempuan yang ditemukan di Dusun Bon Gontor Desa Senaru Kecamatan  Bayan Kabupaten Lombok Utara, bila di lihat wujudnya berasal dari Buda India dengan dengan beberapa ciri antara lain,  hidungnya yang besar  dengan telinga yang panjang. Dengan fakta tersebut,  memberikan petunjuk pada kita bahwa mitos Bibi Cili ada hubunganya dengan Budha India.

Kalau kita lihat dalam translit kitab mitos Bibi Cili dijelaskan bahwa Bibi Cili dalam sejarah dengan lambang berbentuk suatu benda yaitu patung seperti Dewa Wisnu yang pada akhirnya sebagai sebuah kenangan sejarah. Lalu apa hubungannya dengan mitos Bibi Cili  dengan Patug Budha perempuan yang ditemukan di dusun bongontor desa senaru kecamatan Bayan?

Dalam mitos Bibi Cili, akhir dari perjalanannya ingin menyelamatkan diri ketika di kejar-kejar oleh pasukan dari Bali yaitu Patih Jero Tuak untuk menaklukan kerjaan Bayan dengan melaui pelabuan Carik Desa Anyar.

Bibi Cili-pun tertangkap dan dibunuh oleh Patih Jero Tuak sebelum sampai laut. Dalam mitos tersebut muncul kerajaan Daha dan Keling  yang dalam sejarah kedua kerajaan ini  (Daha dan Keling) ada diJawa Tiwur yang menganut agama Budha. Kedua Raja ini saling bermusuhan, sehingga dalam mitos Bibi Cili di Bayan latar yang sama merupakam perlambang apa yang terjadi kerajaan Daha dan Keling di Jawa.

Dalam buku sejarah Indonesia, Marwati Jaened menjelaskan anak perempuan  dari Raja Daha penganut Budha hilang meninggalkan kraton sampai hayatnya sehingga dengan bukti yang ada menunjukan bahwa agama Budha masuk ke Lombok melalui Bayan sebagai tempat pengkadaran Dan ini didukung dengan fakta yg ada di Bon Gontor. Penyebar agama Budha ke Lombok tdak lain adalah Bibi Cili. Nama tersebut merupakan perlambang atau samaran yang dari putri raja Daha Kahuripan-Jawa Timur.

Dari hasil penelusuran Koran BERITA di masyarakat, bahwa Budha yang ada di di Tanjung Karang Panasan dan Tembanyak mengindikasikan adanya pengakuan  masyarakat tersebut bahwa nenek moyang mereka berasal dari Bayan yang dulunya menganut wetu telu sama seperti di Bayan, lalu masuk agama Budha dengan paksaan sehingga mereka menyandang Budha paksa.Baru pada tahun 1970 an masyarakat tesebut menganut agama Budha yang sempurna.

Dari uraian di atas penulis simpulkan bawa Bibi Cili yang ada dalam mtos tersebut tidak lain penganut Budha dan penyebar agama Budha di Lombok. Dan ketika kerajaan Bali menaklukan Lombok, penganut Budha di basmi sedang sebagian penganutnya menyelamatkan diri melalui pegunungan ke arah barat yang skarang ada di Tanjung dan sektarnya.

Sedang Bibi Cili meyelamatkan diri ke utara atau laut yang pada akhirya terbunuh di pesisir pantai Labuan Carik dan dimakamkan di sana berdampingan dengn makam jero tuak. Makam tersebut dikenal dengan ‘Tanjung Menangis’ dan tetap diziarahi oleh masyarakat setempat dan sekitarnya. Jadi mitos dan makam Bibi Cili itu ada di Bayan.  (Bambang Sukoco S.Pd/Ari)

November 11, 2009 Posted by | Berita Utama, Budaya Dan Sejarah | Tinggalkan komentar

Kekayaan Yang Menantang

Hanya Ujian
Dunia dan kekayaan tak ubahnya bayangan yang berpindah-pindah. Mimpi di malam hari, awan di musim kering. Segala yang ada pastilah sirna, segala yang berbau dunia akan musnah seiring termakan masa yang telah ditetapkan-Nya.

Bila tidak pandai-pandai mengatur dan membawa diri, kekayaan seringkali membawa petaka, apalagi didapat dengan jalan sikut sana sikut sini atau korupsi. Yang halal saja nanti akan diminta perhitungannya, terlebih yang haram. Pastilah menjadi sebab siksa. Bisa jadi kita yang kaya dunia akan menjadi miskin papa, kelak di hari yang tiada berfaedah lagi harta dan anak-anak bagi yang empunya.

Dunia dan kekayaan tak pernah abadi. Siapapun kita suatu waktu pastilah akan binasa. Karenanya, orang yang tertawan kemilau dunia dan gemerlap harta pastilah menangis kesudahannya.

Alangkah indahnya seorang yang mengatakan “Wahai penggila dunia yang hina, sesungguhnya dunia ini penuh kekotoran dan sarat kekumuhan. Bisa jadi dihari ini ia membuatmu ketawa. Namun, dihari esok ia akan membuatmu menangis selamanya. Oh sungguh celaka alam yang demikian adanya”.

Ya… memiliki harta yang banyak tidaklah salah. Punya uang setumpuk hingga memenuhi brankas bukan hal tercela. Namun menjadi tidak baik, jika dunia menjadi tujuan hidup. Menjadi tercela jika dunia dan harta kekayaan menjadi obsesi dalam menjalani bahtera kehidupan yang fana. Bukankah nilai dunia ini tidak melebihi dari kadar sayap seekor nyamuk?

“Seandainya dunia ini sepadan dengan syap nyamuk disisi Allah, tentulah Allah tidak akan memberi minum orang kafir walau seteguk”. (Riwayat At-Tirmizi).

Sejatinyalah Allah SWT menciptakan dunia beserta isisnya sebagai ujian dan cobaan dalam rupa taman kenikmatan. Allah SWT menjadikan kita khalifah di bumi hanya untuk ujian yang nantinya akan dilihat siapa diantara manusia yang bersyukur, dan siapa yang kufur. Apakah kita akan beribadah dengan harta kita, ataukah terlena dengan nikmat dunia dan melupakan-Nya.

Bolehlah kita berupaya meraup kekayaan. Sepanjang dijalan dan koridor yang dicanangkan. Hidup kaya lagi berkecukupan bukanlah kejelekan. Namun, satu yang perlu dicatat bahwa hakekat harta tak hanya anugrah, namun ia bisa menjadi ujian yang ‘menantang’. Menantang untuk diraih dengan jalan benar. Menantang untuk dikeluarkan di jalan yang tepat. Dan menantang untuk dimintai pertanggung jawaba oleh-Nya. Lalu siapkah kita menjawab semua tantangannya? Mudah-mudahan.

November 11, 2009 Posted by | A g a m a Islam | Tinggalkan komentar

Tiga Rumah Dilalap si Jago Merah

Sambik Elen-KLU, Sekitar pukul 14.00 Wita (selasa, 10/11) tiga rumah penduduk Dusun Lenggorong, Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara dilalap Si Jago merah.

Menurut keterangan Waja (28) salah seorang korban, api berasal dari dapur rumahnya  sendiri. “Kebakaran ini terjadi karena  lupa memadamkan api di tungku setelah  masak untuk persiapan makan siang”, tutur Waja saat kami temui di TKP.

Kebakaran berlangsung kurang lebih selama dua jam dan baru pada pukul 16.17 Wita api baru bisa dipadamkan.

Kondisi cuaca yang cukup panas dan hembusan angin yang cukup keras menyebabkan api menjalar dengan cepat, sedang warga sekitar yang membantu memadamkan api kesulitan mendapatkan air, maklumlah beberapa minggu terahir Sambik Elen mengalami krisis air.sehingga dalam waktu dua jam tiga rumah dibumi hanguskan oleh Si Jago Merah.

A. Alimah Rohmah Ketua BPD Sambik Elen yang tinggalnya tidak jauh dari lokasi kebakaran  pada PRIMADONA mengatakan, pada musim panas seperti sekarang ini kebakran memang kerap kali terjadi lebih-lebih pada rumah yang masih menggunakan pagar bedek dan atap re (ilalang). “Karena itu masyarakat Lenggorong harus waspada agar kebakaran kali ini tidak terulangi lagi, apa lagi sekarang kita sedang mengalami krisis air”, harapnya.

Tidak ada barang yang bisa diselamatkan dari ketiga rumah yang dilalap oleh api. Rumah tersebut ludes bersama semua barang yang ada di dalamnya, syukurnya tidak ada korban jiwa. Api dipadamkan oleh warga setelah berusaha mencari air dari bak penampungan  warga sekitar yang masih memiliki persediaan air.

Sementara camat Bayan, R. Tresnawasi, S.Sos, ketika dikonfiemasi via hp, mengaku hingga berita ini diturunkan belum menerima laporan adanya kejadian kebakaran ini. “Saya belum menerima laporan, karena saya masih mengikuti pertemuan di Mataram”, jelasnya.

Dia juga mengaku cemas, karena kebakaran yang terjadi di kecamatan Bayan berturut-turut, setelah  dua rumah dilalap si jago merah di Tanak Lilin Desa Loloan, kini disusul lagi dengan kejadian di Dusun Lenggorong Desa Sambik Elen. “Saya cemas, karena sejak bulan September hingga Nopember ini belum juga turun hujan, sementara di beberapa tempat di KLU hujan sudah mulai turun”,  tambahnya.

Camat Bayan meminta kepada masyarakat agar tetap waspada pada musim kemarau sekarang ini, agar tidak terjadi kebakaran lagi di wilayah kita. “Saya berpesan kepada masyarakat supaya tetap waspada, jangan sampai sembarangan menyalakan api, agar kita terhindar dari musibah kebakaran”, pintanya.

Dari kebakaran ini Kerugian diperkirakan sekitar puluhan juta dan untuk sementara korban (keluarganya Waja, Munah, dan Gor) harus mengungsi di rumah tetangganya.

Korban berharap, pemerintah dan para relawan memberikan bantuan kepada mereka sebab semua barang yang mereka miliki ludes dilalap si jago merah. (Asri)

November 11, 2009 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

Kokoq Putek Primadona Baru Desa Sambik Elen

Sambik Elen-KLU, Kokok Putek (kali putih) sebagai salah satu sungai yang berada di perbatasan antara Kabupaten Lotim dengan KLU merupakan primadona baru khususnya bagi masyarakat Desa Sambik Elen.

Betapa tidak pada musim kemarau saat ini Kokok Putek merupakan salah satu tempat melaksanakan semua aktivitas mulai dari mencuci pakaian sampai memberi minum ternak sapi.

Menurut Jaelani warga Sambik Elen yang di temui di sela-sela memberi minum ternaknya mengatakan, kalau musim kemarau seperti sekarang ini kokok putek merupakan salah satu tempat yang paling di cari untuk melaksanakan semua aktivitas seperti mandi dan memberi minum ternak, sebab di desa Sambik Elen air sudah menjadi barang yang langka.

“Jadi hanya kokok putek inilah tempat satunya andalan kami setiap harinya walaupun harus berjalan 1 kilometer tetap akan kami jalani sebab tanpa air ternak kami bisa mati kehausan” ujarnya.

Memang jika dilihat dari kondisinya air di Kokok Putek ini mengalir sepanjang tahun walaupun sedang pada musim kemarau seperti sekarang ini. Selain itu konon air kokok putek ini juga dianggap mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit seperti gatal-gatal dan lain-lain.

Tapi di beberapa sudut sungai terdapat beberapa coretan-coretan yang di buat oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga mengganggu pemandangan. Padahal sungai ini sering di kunjungi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, walaupun mereka hanya mampir sebentar untuk sekedar memotret.

Jika saja pemerintah kedua kabupaten (Lotim dan KLU-red) mampu mengelolanya dengan baik misalnya dengan mendirikan objek wisata dengan penambahan fasilitas berugakm tentu akan dapat menambah PAD kedua kabupaten tersebut. (Andri Hadinata)

November 11, 2009 Posted by | Berita Utama | Tinggalkan komentar

A. Jimangsa Tewas Terbakar

Karang-Bajo-KLU, Nasib naas yang menimpa A. Jimangsa (61) warga Dusun Pelabupati Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Ketika membakar jarami di sawah malah dirinya ikut hangus terbakar.

Menurut penuturan istrinya Sarinep,  pada  siang hari, suaminya pergi ke sawah yang tidak jauh dari tempat tinggalnya dengan maksud untuk membakar jerami di lahan miliknya. Dan sekitar pukul 16.00 wita, korbanpun mulai membakar jerami yang ada di lahannya, namun korban lupa menyingkirkan jerami yang ada di sekelilingnya.

“Karena angin sedikit kencang akibatnya korban dikelilingi oleh api jerami yang dibakarnya sendiri hingga sekujur tubuhnya melepuh dan hangus. Namun anehnya, meskipun  tubuh korban hangus terbakar, tapi pakaian yang dikenakan masih utuh”, tutur Misadi pada Suara Komunitas, kemarin.

Melihat kejadian tersebut, wargapun berusaha menolong , namun karena A.Jimangsa sudah dikeliling oleh api jerami, sehingga wargapun tidak bisa berbuat apa-apa dan nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

Kejadian tersebut membuat keluarga histeris. “Maksud hati membakar jerami di lahan sendiri karena menjelang musim hutan, tapi entah kenapa suamiku juga ikut terbakar”, ratap Sarinep, istri korban.

Semenara jenazah almarhum dimakamkan pada (11/11)  sekitar pukul 15.00 wita di pemakaman umum Dasan Baro Desa Karang Bajo.

November 11, 2009 Posted by | http://www.google.co.id, Uncategorized | Tinggalkan komentar

Siapakah Figur KLU I dan II ?

KLU – Bila tidak ada kemdala, bulan April 2010 mendatang, KLU akan mengukir sejarah pertama dalam penyelenggarakan Pesta Demokrasi yang sudah lama dinantikan oleh masyarakat KLU yakni untuk memilih Bupati dan Wakilnya.

Namun hingga saat ini lebih dari 60 % warga KLU belum mendengar tentang Pilkada serta siapa bakal calon yang akan maju untuk berkompetisi memperebutkan kursi  KLU I dan II.

Pada umumnya isu tentang Pilkada KLU masih terfokus di daerah perkotaan seperti Tanjung dan Pemenang, itupun tidak semua masyarakat yang tahu.

Di kecamatan Bayan misalnya masyarakat (sampel yang dibuat dibeberapa TPS), sama sekali belum mendengar apa lagi mengenal nama-nama figur calon yang sementara ini belum dideklarasikan. Hanya beberapa orang golongan PNS dan tokoh-tokoh birokrasi  yang tahu, sedang masyarakat awam umumnya belum mengetahui.

Untuk sementara nama-nama pasangan-Calon yang terdengar sayup-sayup ditelinga sebagian kecil masyarakat kec. Bayan dan KLU pada umumnya ada 4 yaitu 1. Pasangan H. Johan Samsu + H. Najmul Akhyar, 2. Subartono + R. Nurjati, 3. Izzul Islam + H. Sayuti, dan 4. Algas + H. Rifai. Perlu diketahui nama ke-4 pasangan ini masih isu saja karena selama ini pasangan calon belum muncul dan ditetapkan.

Hanya pasangan Johan Samsu + H. Najmul yang isunya sudah memperoklamirkan pencalonannya. Meskipun demikian pasangan ini belum dikenal oleh masyarakat sebab kedua figur ini juga masih asing bagi masyarakat, berbeda dengan Subartono + R. Nurjati yang meskipun belum pasti mencalonkan diri tapi sudah banyak masyarakat yang mengenal terutama dikalangan masyarakat Bayan sebab mereka berdua sama-sama pernah menjadi Camat di Bayan.

Dari pantauan Primadona  di lapangan, semua lapisan membutuhkan pemerintah yang jujur dan dekat dengan-Masyarakat, artinya jika sekarang masyarakat sudah pintar, ksrena  mereka sudah bosan dengan janji-janji muluk, tapi kalau sudah naik mereka lupa akan janjinya.

Dan tampaknya masyarakat KLU akan lebih condong memilih tokoh atau figur yang akhli pemerintahan dan agamawan. Oleh karena itu siapa figur yang akan masyarakat pilih menjadi pemimpin KLU kedepan harus memenuhi kriteria tersebut.

Dilain sisi masyarakat KLU di daerah timur, khususnya yang ada di kec. Bayan lebih condong akan memilih pemimpin yang melindungi adat.  Hal ini merupakan aspirasi yang perlu diperhatikan oleh para calon, sebab kriteria ini sangat menentukan keberhasilan para figur yang akan mencalonkan diri sebagai pemimpin KLU periode 2010-2015 mendatang  (Asri)

November 11, 2009 Posted by | http://www.google.co.id, Uncategorized | Tinggalkan komentar