Cinta: Keindahan dan Perjuangan
Oleh: M. Syairi
Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri. Begitu Ibnul Qayyim mengatakan. Penjelsan cinta tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri. Membatasi kata cinta itu sendiri justru hanya akan menambah kabur dan kering maknanya.
Cinta selalu dipandang sebagai sebuah keindahan. Keindahan adalah bagian tak terpisahkan dari cinta. Walau demikian, menegaskan cinta adalah keindahan dalam arti seluruhnya juga tidak tepat.
Hidup tanpa cinta tidaklah indah. Perlu diingat, jika hal-hal yang indah itu bersentuhan dengan sesuatu yang haram, maka ia tidak dapat disebut lagi sebagai keindahan.
Ada sebuah ungkapan, berani mencintai maka harus berani berjuang. Cinta menuntut perjuangan, apapun yang dicintai itu. Setidaknya perjuangan itu adalah perjuangan untuk mendapatkan apa yang dicintai. ‘Pemaknaan’ ini mengacu pada konsekuensi cinta yang selalu saja butuh perjuangan.
Pada hakikatnya, itu semua (keindahan dan perjuangan) hanyalah bagian dari makna cinta. Semuanya tidak akan sesuai jika dipaksakan sebagai definisi cinta. Namun keindahan dan perjuangan setidaknya bisa dijadikan sebagai barometer untuk mengukur kesejatian cinta.
-
Terkini
- Pembangunan Posyandu Sudah Rampung
- Mamfaat ASI Bagi Bayi
- Budayawam dan Tokoh Adat Minta Rumah Dinas Bupati Digusur
- Isi Email Prita Mulyasari
- Kearifan Tradisional diKaki Rinjani
- Lotim Kekurangan Air Bersih
- Welcome to : Emy’s cafe & Gues House
- Perampokan Kembali Marak di KLU
- Cinta: Keindahan dan Perjuangan
- Tata Cara Pelaksanaan Khitanan Pada Komunitas Adat “Wetu Telu” Dusun Semokan
- M. Ramdhani Hidayat: Kecil, Mungil Dan Lincah
- Menelusuri Mitos Bibi Cili Dan Patung Budha di Bayan
-
Tautan